Ibu Hamil Wajib Mengidam? Ah, Mitos …



Hasil gambar untuk ibu hamil 
Mual, muntah, serta mengidam adalah tiga hal yang biasanya wajib ada pada ibu hamil. Siapa yang mewajibkan? Masyarakat. Ya, masyarakat menganggap bahwa ibu hamil harus mengalami mual di pagi hari, muntah hebat ketika mencium bau tertentu atau makan makanan tertentu, dan mengidam makanan tertentu atau mengidam sesuatu. Parahnya, tiga hal itu biasanya diiringi dengan mitos menyeramkan yang menghantui ibu-ibu yang sedang hamil. Apa saja mitosnya?

Mitos pertama adalah mitos tentang mual dan muntah pada ibu hamil. 

Katanya nih, ibu hamil yang mengalami mual dan muntah hebat akan memiliki bayi yang kuat. Sebaliknya, ibu hamil yang tak mengalami mual dan muntah hebat akan memiliki bayi yang lemah.
Hal ini tidak sepenuhnya mitos sih, tapi enggak 100% benar juga.


Ibu hamil yang tidak mengalami mual dan muntah parah memang berkemungkinan untuk memiliki gangguan pada kehamilannya, dengan catatan bahwa si ibu juga mengalami pendarahan atau sering ada flek darah dari jalan lahir. Namun, ini enggak berarti bahwa ibu hamil yang enggak marasakan mual dan muntah akan melahirkan bayi yang lemah atau akan keguguran ya.

Mitos yang kedua adalah mitos tentang ibu hamil yang mengidam. 
Katanya, ibu hamil wajib dituruti segala keinginannya ketika ia mengidam, supaya bayinya enggak berliur atau ngeces. 
Nah, ini 100% mitos.

Seluruh bayi punya kemungkinan untuk bermain air liurnya. Ini sangat wajar dan normal. Enggak usah jijik apalagi langsung menyambungkannya dengan mengidam yang tak keturutan.

Mengidam sebenarnya adalah suatu bentuk “minta perhatian” dari si ibu hamil. Ibu hamil memang butuh lebih banyak perhatian. Mengapa begitu? Ibu hamil mengalami perubahan hormon di dalam tubuhnya. Perubahan hormon ini bisa membuat ibu hamil menjadi moody atau memiliki suasana hati yang berubah-ubah serta perubahan kondisu tubuh yang mendadak. Kalau ibu hamilnya minta yang sepele, misal pecel lele, maka akan mudah mencarikannya. Nah, banyak kasus yang aku dengar bahwa ada ibu hamil yang minta aneh-aneh. Misalnya, minta mangga milik Pak Amin, tetapi harus dengan prosesi nyolong alias mencuri. Enggak boleh kalau minta secara baik-baik sama Pak Amin. Kalau tidak dituruti, si ibu hamil akan bilang, “Ini bukan kemauanku. Ini kemauan anak kita yang ada di dalam perut.” Apakah mungkin bayi di dalam perut ibunya bisa mengajari ibunya untuk mencuri? Payah, kan?

Ibu hamil boleh saja meminta sesuatu. Namun, kalau enggak atau belum dituruti, jangan langsung menangis apalagi usir suami dari kamar tidur ya. Coba dipikir dulu. Apa yang kamu inginkan itu benar-benar kebutuhan atau cuma keinginan saja? Lalu, suamimu punya kemampuan untuk menurutinya enggak?

Aku sedih ketika beberapa waktu lalu membaca kisah salah satu ibu hamil. Ada ibu hamil yang mengidam suatu makanan. Si suami sudah mencoba untuk mencarikan, tetapi gagal karena hari sudah larut malam. Si suami akhirnya minta tolong pada ibunya untuk membuatkan makanan tersebut. Jadilah si suami dan ibunya masak makanan itu hingga kurang lebih jam 1 malam. Keesokan paginya, si suami membawakan makanan idaman si istri. Eh, tak disangka. Ternyata si istri bilang, “Aku sudah enggak pengen makan itu lagi. Soalnya itu ada sayuran yang enggak boleh dimakan sama ibu hamil.”
Jadi, bagaimana menurutmu? Apakah ibu hamil wajib mengidam?

Pages